Disusun
Oleh:
PRAMA NITA MARPAUNG
1102040345
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
II-B Pagi
FAKULTAS
KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A. 2011/2012
Pengaruh
Sampah Terhadap Kualitas Lingkungan di Sungai Sei Apung
I.
Tujuan
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pencemaran air,
terutama di sungai, dan mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan sampah pada
kondisi lingkungan dan kesehatan penduduk. Dan bagaimana cara menanggulangi
dari pencemaran tersebut.
Penelitian
ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis dan akademis. Manfaat
secara praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran dan berguna bagi penelitian
tentang pencemaran sampah pada perairan (sungai) di masa yang akan datang.
Sedangkan manfaat akademisnya adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca untuk
dapat mengetahui pentingnya kelestarian perairan (sungai).
II.
Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan adalah
Ø Kamera
digital
Ø Perlengkapan
alat tulis
III.
Pendekatan/Prosedur
Kerja
Prosedur
kerja yang peneliti lakukan adalah:
1. Mencari
tahu tentang sungai yang tercemar.
2. Menuju
lokasi di mana sungai tersebut berada.
3. Melakukan
observasi langsung ke lokasi.
4. Menuangkan
semua informasi yang di dapat selama melakukan observasi atau penelitian ke
dalam tulisan ini.
Sungai Sei Apung yang beralamat di
jalan Bagan Asahan adalah salah satu sungai di Kota TanjungBalai yang sudah
mulai tercemar akibat sampah (organik dan anorganik). Informasi yang peneliti
dapatkan, bahwa sungai ini sudah mulai tercemar dari keluarga terdekat peneliti
yang tinggal di daerah tempat observasi. Tempat ini peneliti jadikan sebagai
tempat observasi penelitian ilmiah.
Laporan
ilmiah ini, meneliti langsung daerah yang dijadikan sebagai observasi penelitian.
Cara penelitian yang peneliti gunakan adalah metode wawancara dengan penduduk
setempat dan mengamati langsung daerah yang peneliti observasi.
Berikut
proses wawancara yang peneliti lakukan dengan seorang bapak bernama SINCHAI,
penduduk Sei Apung yang sudah hampir tinggal selama 66 tahun.
Gambar
di atas adalah proses wawancara saya dengan bapak Sinchai yang bertempat
tinggal di jalan Sei Apung kota Tanjungbalai.
Peneliti
: Selamat siang pak
Narasumber
: selamat siang
Peneliti
: Perkenalakan pak, nama saya prama nita marpaung, saya mahasiswa dari
universitas muhammadiyah sumatera utara. Berkunjung kemari, ingin sedikit
berbincang-bincang bersama bapak, membahas mengenai keadaan sungai silo ini
pak. Apa bapak ada waktu untuk berbincang bersama saya?
Narasumber
: Iya boleh,
Peneliti
: Kalau saya boleh tahu, nama bapak siapa?
Narasumber
: Nama saya SINCHAI
Peneliti
: Bapak sudah lama bertempat tinggal disini?
Narasumber
: Saya tinggal disini sudah hampir 66 tahun.
Peneliti
: Lumayan lama ya pak. begini pak, saya mau bertanya mengenai sungai Sei Apung
ini pak. menurut bapak, selama hampir 66 tahun bapak tinggal disini, ada gak
perubahan yang terjadi pada sungai ini?
Narasumber
: Iya,banyak berubah.
Peneliti
: Perubahan seperti apa pak, yang terjadi?
Narasumber
: Perubahan warna yang semakin menjadi keruh akibat banyak nya sampah dan
limbah kotoran yang mengalir disungai ini.
Peneliti
: Apa salah satu faktor penyebab pencemaran sungai ini, hingga terjadi
perubahan warna pada sungai ini pak?
Narasumber
: Salah satunya karena penduduk disini rata-rata mebuang sampah ke sungai ini,
juga banyak yang membuang sisa makanan, serta buang air besar juga ada di
sungai ini.
Peneliti
: Apakah masyarakat disini tidak menjaga kelestarian sungai ini?
Narasumber:
Kelihatannya kurang menjaga, karena masyarakat sendiri yang membuang nya ke
sungai. Mereka tidak memikirkan kelestarian lagi.
Peneliti:
Apa masyarakat disini tidak tahu pak, apa dampak jika sampah terus-terusan
dibuang ke sungai?
Narasumber:
Jelas mereka tahu, akibatnya terjadi banjir. Apalagi disini sering terjadi banjir. Juga menimbulkan
penyakit, karena sungai yang digunakan tidak sebersih dulu lagi. Tapi mereka
tidak sadar kalau sebenarnya itu semua ulah masyarakat itu sendiri.
Peneliti
: Kalau menurut bapak sendiri, bagaimana caranya agar masyarakat disini tidak
membuang sampah ke sungai lagi?
Narasumber:
Dengan cara saling mengingatkan untuk tidak membuang sampah kesungai dan
membuat tempat pembuangan sampah sendiri, dengan cara menggali lubang di setiap
rumah penduduk. Dan kesadaran diri masing-masing.
Peneliti:
Tapi pak,apakah penduduk sudah melakukan hal itu?
Narasumber:
Belum,mungkin masyarakat disini belum sadar dengan hal itu.
Peneliti:
Jadi pak,sampai kapan sungai di jadikan tempat pembuangan sampah padahal kita
sama-sama tahu bahwa membuang sampah itu bisa mengakibatkan pencemaran air
sungai?
Narasumber:
Saya kurang tahu, mungkin sampai masyarakat sadar,dengan kelestarian sungai
ini.
Peneliti:
Jadi pak,intinya kesadaran diri sendirilah yang membuat kelestarian lingkungan
termasuk salah satu nya sungai ini.
Narasumber:Iya
nak.
Peneliti:
Terima kasih ya pak,yang sudah menuangkan waktu bapak untuk berbincang dengan
saya.
Narasumber:
Iya, sama-sama.
Setelah proses wawancara, kemudian
peneliti mengamati tempat observasi, melihat kondisi sungai Sei Apung.
Gambar di atas
adalah sungai Sei Apung yang sudah mulai tercemar akibat sampah dan limbah rumah
tangga lainnya, yang membuat perubahan pada warna air yang semakin menjadi
keruh dan tidak bisa digunakan lagi untuk mandi apalagi untuk air minum, dan
mandi.
Gambar di atas adalah daerah
sekitar sungai Sei Apung setelah terjadinya banjir di daerah Bagan Asahan.
Inilah akibat dari pembuangan sampah di sungai tersebut. Sungai yang tersumbat,
sehingga mengakibatkan banjir.
IV.
Hasil
dan Pembahasan
Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia
dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang
bersih sangat dibutuhkan maunia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman
sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit
untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga
menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Pencemaran Air di Sungai
Pengendalian
pencemaran mempunyai berbagai motivasi dilihat dari kondisi lingkungan tempat
sumber pencemar. Pengaruh pencemar lingkungan diukur dengan perubahan kualitas
lingkungan. Sampah salah satu penyebab perusak kondisi lingkungan. Sampah
merupakan penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri
dari komposisi sisa makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain –
lain.
Gambar di atas adalah salah satu
faktor pencemaran air sungai, banyaknya sampah yang berserakan di daerah tepi
sungai, bahkan sampai dibuang ke sungai.
Penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran yang
terjadi di perairan sungai, kali, danau dan sebagainya. Alam memiliki kemampuan
untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dalam proses pemurnian.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membut alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan
untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah sebagian yang tidak ramah
lingkungan yang akan semakin memparah kondisi kerusakan alam yang semakin hari
semakin bertambah parah. Salah atu penyebab pencemaran lingkungan di air adalah
sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan
dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lai-lain juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Sampah adalah salah satu faktor
penyebab terjadinya pencemaran air, meski banyak lagi hal lain yang menjadi
penyebabnya. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah
antara lain:
1.
Pencemaran
Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat
mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. pencemarann
perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan
bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air
hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sungai dan sumber
air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke
permukaan tanah melalui air sungai dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa
B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri), chrom, timbale,
cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan
pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas
(untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau
cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap
ke sungai atau sumur penduduk.
- Penyebab Penyakit
Diantara sekian banyak bahan pencemar
air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. pelajari bahwa bahan pencemar air
antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd),
berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg),
selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2),
oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang(SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida,
partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti
metana, dan heksana.Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang
berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui
bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit. Bahan
pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air, Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil
diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuhtumbuhan, akan tetapi apabila
jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng (Zn) dan
selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun untuk
hewan.
Tempat-tempat penumpukan sampah
merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit penyakit misalnya :
lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya
hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke
lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus,
diare, dan malaria.
Air merupakan kebutuhan primer bagi
kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang
akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia,
menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian. Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan tubuh dapat meracuni
organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak bisa berfungsi lagi dan dapat
menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai mati. Selain bahan pencemar
air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit
(bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus,
lever, diare dan bermacammacam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa air
permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah
sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.
- Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga
sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got/sungai, akibatnya
sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan
penyakit, banyak got di musim hujan menjadi tumpat karena penduduk membuang
sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampah di sungai dihilangkan.
Pembuangan sampah yang kurang baik akan membentuk
lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat ; bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buuk karena sampah bertebaran
dimana-mana. Selain banjir, dampak yang terjadi jika membuang
sampah ke sungai adalah
-
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di
dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan
proses pembusukan sampah.
-
Sampah anorganik ke sungai, dapat
berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis
dari tumbuhan air dan alga yang menghasilkan oksigen.
Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan
Membuang
sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir
juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut. Adapun
dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan adalah
1. Dampak
Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan
adalah sebagai berikut :
- Penyakit diare, kolera, tifus
menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan
tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga
menyebar ( misalnya jamur kulit ).
- Sampah beracun; Telah
dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini
berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai
dan akumulator.
2. Dampak
Terhadap Lingkungan Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase
atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati
sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis.
3. Dampak
Terhadap Sosial Ekonomi - Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk
lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana - mana.
Cara Menanggulangi
Pencemaran pada Air (Sungai)
Banyak
hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air adalah :
1. Sadar
akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak
membuang sampah ke sungai.
3.
Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4.
Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5.
Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
Dua Cara
Mencegah Limbah Pemukiman
1. Cara mencegah limbah pemukiman
dengan tindakan prefentif
Untuk mencegah agar supaya limbah
pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya
pencegahan yakni :
Tidak
membuang sampah kesungai,
Tidak
memakai deterjen secara berlebihan,Tidak melakukan pembuangan industri yang
mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.
2. Cara
mencegah limbah pemukiman dengan tindakan kuratif
Limbah dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingkungan hidup kita,
maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat
kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu:
Mengelolah
sampah
Membuang sampah ditempatnya.
Tidak
membuang sampah kesungai.
Cara penanggulangan pencemaran air
lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor,
diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana
banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap
air paling efektif dan handal. Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan
pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab
dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di
bawahnya.
Seharusnya, kita berperilaku terpuji
dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud
nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.
Upaya yg bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran air
adalah :
1.
Hindari
membuang sampah kedlm sungai/parit.
2.
Untuk
rmh tangga, jka trpaksa mnggunakn air sungai untuk kperluan mandi, cuci kakus,
air sungai sebaik nya disaring terlebih dahulu. Jik perlu gunakan tawas, kapur,
dan kaporit dengan takaran 1000 per liter air:
5 sendok tawas, 5 sendok kapur, 1
sendok kaporit.
Tindakan untuk mencegah yang lebih
parah, akibat pencemaran air, seharusnya dilakukan sejak dini, demi masa depan
yang lebih baik.
V.
Kesimpulan
Pengaruh
pencemar lingkungan diukur dengan perubahan kualitas lingkungan. Sampah salah
satu penyebab perusak kondisi lingkungan. Sampah merupakan penyebab tidak
seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan,
daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain. Sampah dari berbagai sumber dapat
mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. pencemarann
perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan
bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air
hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sungai dan sumber
air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke
permukaan tanah melalui air sungai dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa
B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri), chrom, timbale,
cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan
pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Banyak
hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air adalah :
1. Sadar
akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak
membuang sampah ke sungai.
3.
Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4.
Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5.
Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
Pencemaran air khusus di sungai,
sepenuhnya terjadi akibat perilaku manusia itu sendiri. Allah SWT telah
menciptakan alam dengan segala keseimbangannya dan keindahannya, namun perilaku
manusia kemudian merusak semua itu. Untuk mengurangi semua pencemaran yang
terjadi, tergantung pada manusia itu sendiri dan hanya dengan kesadaran
masing-masing.
VI.
Saran
Untuk
menjaga kualitas air maka kita selaku makhluk yang sangat rentan melakukan
pencemaran terhadap air maka, kita harus sadar akan lingkungan artinya bahwa
kita lah yang menjaga lingkungan ini agar tetap baik. Sebaiknya kita harus berhati- hati
dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak.
Jagalah air di lingkungan rumah dan
sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
Jangan membuang sampah ke sungai
atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
Mari bersama kita jaga lingkungan ini agar tetap dapat kita nikmati dan demi
anak cucu kita di hari kemudian.
VII.
Daftar Pustaka
A.Myrick
Freeman,Jhon Willer & Sons.1982. Air
and Water pollution
Controll. inc. Canada.
Asdak,C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai.Gajah Mada
University
Press. Yogyakarta.
Sastrawijaya,A.T.1991.Pencemaran Lingkungan.Rineka
Cipta.Jakarta
NJ casino to reopen on Sept. 15 | JTG Hub
BalasHapusAfter months of 김천 출장마사지 being closed and shut down, 오산 출장안마 the state's casino is open 김포 출장안마 Friday through Tuesday. The 서귀포 출장샵 New Jersey Lottery announced Wednesday 경기도 출장샵 it will reopen