Selasa, 29 Mei 2012

pengaruh sampah terhadap kualitas air

Pengaruh Sampah Terhadap Kualitas Lingkungan
 di Sungai Sei Apung Kota Tanjungbalai
Disusun Oleh:
PRAMA NITA MARPAUNG
1102040345
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
II-B Pagi


FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A. 2011/2012


Pengaruh Sampah Terhadap Kualitas Lingkungan di Sungai Sei Apung
I.                 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pencemaran air, terutama di sungai, dan mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan sampah pada kondisi lingkungan dan kesehatan penduduk. Dan bagaimana cara menanggulangi dari pencemaran tersebut.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis dan akademis. Manfaat secara praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran dan berguna bagi penelitian tentang pencemaran sampah pada perairan (sungai) di masa yang akan datang. Sedangkan manfaat akademisnya adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca untuk dapat mengetahui pentingnya kelestarian perairan (sungai).
II.            Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah
Ø  Kamera digital
Ø  Perlengkapan alat tulis

III.        Pendekatan/Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang peneliti lakukan adalah:
1.      Mencari tahu tentang sungai yang tercemar.
2.      Menuju lokasi di mana sungai tersebut berada.
3.      Melakukan observasi langsung ke lokasi.
4.      Menuangkan semua informasi yang di dapat selama melakukan observasi atau penelitian ke dalam tulisan ini.
            Sungai Sei Apung yang beralamat di jalan Bagan Asahan adalah salah satu sungai di Kota TanjungBalai yang sudah mulai tercemar akibat sampah (organik dan anorganik). Informasi yang peneliti dapatkan, bahwa sungai ini sudah mulai tercemar dari keluarga terdekat peneliti yang tinggal di daerah tempat observasi. Tempat ini peneliti jadikan sebagai tempat observasi penelitian ilmiah.
Laporan ilmiah ini, meneliti langsung daerah yang dijadikan sebagai observasi penelitian. Cara penelitian yang peneliti gunakan adalah metode wawancara dengan penduduk setempat dan mengamati langsung daerah yang peneliti observasi.
Berikut proses wawancara yang peneliti lakukan dengan seorang bapak bernama SINCHAI, penduduk Sei Apung yang sudah hampir tinggal selama 66 tahun.

Gambar di atas adalah proses wawancara saya dengan bapak Sinchai yang bertempat tinggal di jalan Sei Apung kota Tanjungbalai.
Peneliti : Selamat siang pak
Narasumber : selamat siang
Peneliti : Perkenalakan pak, nama saya prama nita marpaung, saya mahasiswa dari universitas muhammadiyah sumatera utara. Berkunjung kemari, ingin sedikit berbincang-bincang bersama bapak, membahas mengenai keadaan sungai silo ini pak. Apa bapak ada waktu untuk berbincang bersama saya?
Narasumber : Iya boleh,
Peneliti : Kalau saya boleh tahu, nama bapak siapa?
Narasumber : Nama saya SINCHAI
Peneliti : Bapak sudah lama bertempat tinggal disini?
Narasumber : Saya tinggal disini sudah hampir 66 tahun.
Peneliti : Lumayan lama ya pak. begini pak, saya mau bertanya mengenai sungai Sei Apung ini pak. menurut bapak, selama hampir 66 tahun bapak tinggal disini, ada gak perubahan yang terjadi pada sungai ini?
Narasumber : Iya,banyak berubah.
Peneliti : Perubahan seperti apa pak, yang terjadi?
Narasumber : Perubahan warna yang semakin menjadi keruh akibat banyak nya sampah dan limbah kotoran yang mengalir disungai ini.
Peneliti : Apa salah satu faktor penyebab pencemaran sungai ini, hingga terjadi perubahan warna pada sungai ini pak?
Narasumber : Salah satunya karena penduduk disini rata-rata mebuang sampah ke sungai ini, juga banyak yang membuang sisa makanan, serta buang air besar juga ada di sungai ini.
Peneliti : Apakah masyarakat disini tidak menjaga kelestarian sungai ini?
Narasumber: Kelihatannya kurang menjaga, karena masyarakat sendiri yang membuang nya ke sungai. Mereka tidak memikirkan kelestarian lagi.
Peneliti: Apa masyarakat disini tidak tahu pak, apa dampak jika sampah terus-terusan dibuang ke sungai?
Narasumber: Jelas mereka tahu, akibatnya terjadi banjir. Apalagi  disini sering terjadi banjir. Juga menimbulkan penyakit, karena sungai yang digunakan tidak sebersih dulu lagi. Tapi mereka tidak sadar kalau sebenarnya itu semua ulah masyarakat itu sendiri.
Peneliti : Kalau menurut bapak sendiri, bagaimana caranya agar masyarakat disini tidak membuang sampah ke sungai lagi?
Narasumber: Dengan cara saling mengingatkan untuk tidak membuang sampah kesungai dan membuat tempat pembuangan sampah sendiri, dengan cara menggali lubang di setiap rumah penduduk. Dan kesadaran diri masing-masing.
Peneliti: Tapi pak,apakah penduduk sudah melakukan hal itu?
Narasumber: Belum,mungkin masyarakat disini belum sadar dengan hal itu.
Peneliti: Jadi pak,sampai kapan sungai di jadikan tempat pembuangan sampah padahal kita sama-sama tahu bahwa membuang sampah itu bisa mengakibatkan pencemaran air sungai?
Narasumber: Saya kurang tahu, mungkin sampai masyarakat sadar,dengan kelestarian sungai ini.
Peneliti: Jadi pak,intinya kesadaran diri sendirilah yang membuat kelestarian lingkungan termasuk salah satu nya sungai ini.
Narasumber:Iya nak.
Peneliti: Terima kasih ya pak,yang sudah menuangkan waktu bapak untuk berbincang dengan saya.
Narasumber: Iya, sama-sama.
            Setelah proses wawancara, kemudian peneliti mengamati tempat observasi, melihat kondisi sungai Sei Apung.
  Gambar di atas adalah sungai Sei Apung yang sudah mulai tercemar akibat sampah dan limbah rumah tangga lainnya, yang membuat perubahan pada warna air yang semakin menjadi keruh dan tidak bisa digunakan lagi untuk mandi apalagi untuk air minum, dan mandi.


               Gambar di atas adalah daerah sekitar sungai Sei Apung setelah terjadinya banjir di daerah Bagan Asahan. Inilah akibat dari pembuangan sampah di sungai tersebut. Sungai yang tersumbat, sehingga mengakibatkan banjir.
IV.        Hasil dan Pembahasan
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan maunia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Pencemaran Air di Sungai
Pengendalian pencemaran mempunyai berbagai motivasi dilihat dari kondisi lingkungan tempat sumber pencemar. Pengaruh pencemar lingkungan diukur dengan perubahan kualitas lingkungan. Sampah salah satu penyebab perusak kondisi lingkungan. Sampah merupakan penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain.

            Gambar di atas adalah salah satu faktor pencemaran air sungai, banyaknya sampah yang berserakan di daerah tepi sungai, bahkan sampai dibuang ke sungai.
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran yang terjadi di perairan sungai, kali, danau dan sebagainya. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dalam proses pemurnian. Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membut alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah sebagian yang tidak ramah lingkungan yang akan semakin memparah kondisi kerusakan alam yang semakin hari semakin bertambah parah. Salah atu penyebab pencemaran lingkungan di air adalah sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lai-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Sampah adalah salah satu faktor penyebab terjadinya pencemaran air, meski banyak lagi hal lain yang menjadi penyebabnya. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah antara lain:
1.      Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sungai dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sungai dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sungai atau sumur penduduk.
  1. Penyebab Penyakit
Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksida­oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang(SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana.Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit. Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air, Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuh­tumbuhan, akan tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng (Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun untuk hewan.
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria.
Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak bisa berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai mati. Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacam­macam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.
  1. Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got di musim hujan menjadi tumpat karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampah di sungai dihilangkan. Pembuangan  sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat ; bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buuk karena sampah  bertebaran dimana-mana. Selain banjir, dampak yang terjadi jika membuang sampah ke sungai adalah
-          Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
-          Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang menghasilkan oksigen.

Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan

Membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut. Adapun dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan adalah
1. Dampak Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
- Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2. Dampak Terhadap Lingkungan Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi - Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana - mana.
Cara Menanggulangi Pencemaran pada Air (Sungai)
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air adalah :
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Dua Cara Mencegah Limbah Pemukiman
1.      Cara mencegah limbah pemukiman dengan tindakan prefentif
Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan yakni :
*      Tidak membuang sampah kesungai,
*      Tidak memakai deterjen secara berlebihan,Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.
2.      Cara mencegah limbah pemukiman dengan tindakan kuratif
Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu:
*      Mengelolah sampah
*       Membuang sampah ditempatnya.
*      Tidak membuang sampah kesungai.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal. Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya.
Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.
Upaya yg bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran air adalah :
1.      Hindari membuang sampah kedlm sungai/parit.
2.      Untuk rmh tangga, jka trpaksa mnggunakn air sungai untuk kperluan mandi, cuci kakus, air sungai sebaik nya disaring terlebih dahulu. Jik perlu gunakan tawas, kapur, dan kaporit dengan takaran 1000 per liter air:
5 sendok tawas, 5 sendok kapur, 1 sendok kaporit.
Tindakan untuk mencegah yang lebih parah, akibat pencemaran air, seharusnya dilakukan sejak dini, demi masa depan yang lebih baik.
V.             Kesimpulan
Pengaruh pencemar lingkungan diukur dengan perubahan kualitas lingkungan. Sampah salah satu penyebab perusak kondisi lingkungan. Sampah merupakan penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain. Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sungai dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sungai dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air adalah :
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
            Pencemaran air khusus di sungai, sepenuhnya terjadi akibat perilaku manusia itu sendiri. Allah SWT telah menciptakan alam dengan segala keseimbangannya dan keindahannya, namun perilaku manusia kemudian merusak semua itu. Untuk mengurangi semua pencemaran yang terjadi, tergantung pada manusia itu sendiri dan hanya dengan kesadaran masing-masing.
VI.        Saran
Untuk menjaga kualitas air maka kita selaku makhluk yang sangat rentan melakukan pencemaran terhadap air maka, kita harus sadar akan lingkungan artinya bahwa kita lah yang menjaga lingkungan ini agar tetap baik. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air. Mari bersama kita jaga lingkungan ini agar tetap dapat kita nikmati dan demi anak cucu kita di hari kemudian.


VII.     Daftar Pustaka


A.Myrick Freeman,Jhon Willer & Sons.1982. Air and Water pollution              
                Controll. inc. Canada.

Asdak,C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Gajah Mada      
University Press. Yogyakarta.
Sastrawijaya,A.T.1991.Pencemaran Lingkungan.Rineka Cipta.Jakarta